Pembalap Aprilia Gresini, Aleix Espargaro, menaruh keyakinan besar terhadap peluang yang dimiliknya untuk merebut podium pada MotoGP 2021

Aprilia mengalami awalan yang bagus pada MotoGP 2021 dengan performa kompetitif yang ditunjukkan sang pembalap andalan, Aleix Espargaro.

Aleix Espargaro selalu finis di posisi 10 besar pada tiga seri pertama.

Rinciannya, Aleix Espargaro finis di posisi ke-7 pada MotoGP Qatar, ke-10 pada MotoGP Doha, dan ke-6 pada MotoGP Portugal.

Biasa saja? Jelas jika Aprilia merupakan pabrikan papan atas di MotoGP.

Sayangnya, prestasi Aprilia tidak sebaik yang dibayangkan sejak kembali ke MotoGP pada 2015 dengan membawa motor RS-GP.

Aprilia selalu menjadi pabrikan juru kunci di MotoGP dalam lima musim terakhir dan menjadi langganan di baris belakang.

Pabrikan asal Noale, Italia, justru lebih sering muncul ke permukaan karena reputasi buruk dalam memperlakukan pembalap mereka sendiri.

Untungnya, Aprilia mulai berbenah baik dalam aspek teknis maupun organisasi.

Motor RS-GP dirombak total pada 2020 dengan perubahan sudut V4 pada mesin dari 72 menjadi 90 derajat seperti kompetitor mereka di MotoGP.

Motor RS-GP yang benar-benar baru tersebut menunjukkan potensi dengan performa apik Aleix Espargaro pada tes pramusim.

Sayangnya, pandemi Covid-19 mengganggu upaya Aprilia dalam pengembangan motor mereka. Mereka pun akhirnya kembali menjadi penggembira.

Saking buruknya reputasi mereka, Aprilia sampai kesulitan mencari pembalap baru untuk menggantikan Andrea Iannone yang diskors dari kompetisi.

Namun, situasi berubah ketika Aprilia mulai menunjukkan potensi yang mereka miliki pada musim ini.

Aleix Espargaro tak lagi hanya kencang di tes pramusim tetapi juga mampu bersaing ketika balapan MotoGP telah dimulai.

Tak melulu soal posisi dalam balapan, Aprilia juga menunjukkan peningkatan dalam memangkas gap dengan pembalap terdepan.

Pada medio 2015-2020, Aprilia cuma empat kali finis 10 detik di belakang pemenang lomba.

Musim ini, Aleix Espargaro selalu finis di bawah 10 detik dari pemenang lomba dengan gap terkecil adalah 5,3 detik pada balapan seri kedua MotoGP Doha.

Seperti dilansir dari The-Race, Aleix Espargaro berusaha merendah ketika ditanya perihal kemajuan yang dialami Aprilia pada musim ini.

Pembalap asal Granollers, Spanyol, itu merasa peningkatannya tidak terlalu besar. Motor musim lalu pun tidak seburuk yang dikira.

Hanya saja, masih menurut Aleix Espargaro, kompetisi MotoGP yang makin ketat membuat perubahan kecil bisa membuat perbedaan.

"Tahun lalu kami tidak seburuk itu dan tahun ini kami tidak benar-benar bagus, tetapi kami sedikit lebih dekat [dengan posisi terdepan]," ujar Aleix Espargaro.

"Tahun ini sensasi saya dengan motor lebih baik jadi kepercayaan diri saya juga bertambah. Ini adalah siklus yang membawa Anda secara bertahap ke posisi depan."

Aleix Espargaro tidak menampik bahwa motor RS-GP kini lebih kompetitif. Namun, masih ada aspek lain yang harus diperbaiki.

Aleix Espargaro berharap motornya bisa lebih gesit sehingga ia bisa menjaga ritme ketika bersaing di dalam grup.

"Sekarang saya kesulitan jika bersaing dalam grup, tetapi ketika sendirian saya bisa mengambil jalur saya dan menjadi salah satu pembalap terkuat," ujarnya.

Mengingat Aprilia menjadi satu-satunya pabrikan yang boleh melakukan pengembangan musim ini, Aleix Espargaro tampaknya bisa berharap lebih banyak.

Aleix Espargaro pun percaya dia bisa membawa Aprilia ke posisi podium pada tahun ini.

"100 persen kami akan melakukannya. Sekarang kami tidak akan menunggu sampai tahun depan," kata Aleix Espargaro.

Aprilia mengalami puasa podium selama lebih dari dua dekade di kelas para raja.

Podium terakhir Aprilia diraih pada 2000, ketika kelas MotoGP masih bertitel GP500 dan Valentino Rossi masih menjadi pembalap pemula.

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !